MENGENAL SERIBU POTENSI SUKOHARJO DI HARI JADI YANG KE-71


Hari ini, 71 tahun yang lalu, kabupaten Sukoharjo telah berdiri. Menurut sejarah, dulu pada masa penjajahan, Surakarta dinobatkan sebagai Daerah Istimewa. Wilayah Surakarta dibagi menjadi dua, yakni Kasunanan dan Mangkunegaran. Wilayah Kasunanan meliputi wilayah Sragen, Boyolali, Klaten, dan Kabupaten Kota Surakarta. Sedangkan wilayah Mangkunegaran terdiri dari sebagian daerah Surakarta, Karanganyar, dan Wonogiri. 
Sebelum menjadi kabupaten yang kita kenal sekarang ini, Sukoharjo hanyalah sebuah daerah pinggiran yang biasa disebut dengan istilah kawedanan, sama halnya dengan Bekonang dan Kartasura. Kawedanan Sukoharjo, Bekonang, dan Kartasura masuk dalam wilayah Kabupaten Kota Surakarta.
Setahun selepas kemerdekaan, daerah-daerah yang menjadi wilayah Mangkunegaran dan Kasunanan satu per satu mulai melepaskan diri. Seperti Karanganyar yang mengikrarkan lepas dari Mangkunegaran pada tanggal 27 Mei 1946. Oleh sebab itu, kemudian pada tanggal 15 Juli 1946 dikeluarkanlah Penetapan Pemerintah Nomor: 16/SD yang berisikan bahwa Pemerintah Kasunanan dan Mangkunegaran dipandang sudah tidak ada lagi, dan wilayah-wilayahnya untuk sementara menjadi wilayah Karesidenan Surakarta. Ketiga kawedanan yang dulu berada di wilayah Kasunanan Surakarta (Bekonang, Kartasura, dan Sukoharjo) kemudian melebur menjadi satu dan menjadi sebuah kabupaten yang diberi nama: SUKOHARJO.
Sukoharjo terkenal dengan slogan: Sukoharjo MAKMUR. MAKMUR adalah kependekan dari Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi. Sukoharjo terkenal sebagai kota industri, kuliner, dan budaya. Disebut sebagai kota industri karena di kabupaten ini terdapat banyak pabrik dan usaha menengah ke bawah. Di antaranya Sritex, Konimex, Tifontex, alkohol, mebel, batu bata, dan genteng. Disebut sebagai kota Budaya karena terdapat kawasan yang menjadi sentra produksi gamelan dan batik. Sebutan kota Kuliner karena kita bisa menemukan aneka makanan dan minuman khas daerah, seperti es teler, es dawet, gempol pleret, jenang krasikan, nasi liwet, tempe alakathak, dan masih banyak lagi.
Objek pariwisata alam juga menjadi magnet penarik wisatawan. Wisatawan bisa berkunjung ke Batu Seribu, Gunung Sepikul, Gunung Taruwongso, Pemandian Air Hangat Langenharjo, Air Terjun Curug Banyu Tibo Karangtengah, atau ke Air Terjun Grojogan Beton.
Potensi-potensi di atas semakin menambah eksistensi Sukoharjo di hari jadinya yang ke-71. Semoga ke depannya Sukoharjo semakin MAKMUR, sukses, dan menjadi kebanggaan warga. (Awe)

Previous
Next Post »